Be Smart
Hidup adalah perjuangan, perjuangan itu membutuhkan semangat dan energi juang yang tinggi, , ,
Apalagi untuk kita sebagai seorang mahasiswa, harus selalu punya keinginan untuk menggapai dan memperjuangkan sesuatu yang tinggi, selalu berpikiran intelektual, kritis, dinamis, terbuka dan universal.
Keinginan saja tak cukup, butuh kemampuan, kelakuan, perbuatan, kesinergisan, dan kesosialisasian yang baik.
Makin banyak mahasiswa - mahasiswa yang berkepribadian dan berkelakuan semakin baik, namun semakin banyak pula mahasiswa - mahasiswa yang sikapnya bertolak belakang dari yang tersirat diatas,
Saat ini banyak seorang anak mahasiswa yang berkuliah hanya karena mementingkan kegengsiannya, mereka hanya ingin di cap seorang yang "MAHA", tetapi kelakuan dan sifat jauh diluar dari bisa disebut "MAHA". . .
Datang kuliah hanya cukup untuk absen kemudian kembali jajan menuju kantin, bermain ataupun kembali pulang.
Mereka tak pernah memikirkan betapa usaha yang dilakukan oleh orang tua mereka amat sangatlah berat, mungkin bagi keluarga seorang mahasiswa yang tergolong masyarakat menengah keatas, masalah ekonomi tak pernah menjadi suatu yang amat diperdebatkan dalam keluarga dan malahan saya pikir sama sekali bukan suatu masalah. . .
Tapi coba kita melihat dan meninjau bagi seorang mahasiswa dari keluarga yang termasuk golongan masyarakat kebawah, orang tuanya akan berjuang mati - matian tuk menyekolahkan dan mengkuliahkan anaknya, kadang - kadang yang terjadi si anak itu juga akhirnya ikut tuk berjuang dan berusaha dengan bekerja paruh waktu ( part time ), dan akhirnya dalam pembelajarannya dia hampir selalu tertinggal, , ,
Dalam kenyataannya dan yang kini banyak terjadi justru mereka mahasiswa yang termasuk dari golongan "ORKAY" ( Orang - orang Kaya ) malahan menyepelekan suatu kuliah baik terhadap pelajarannya, bahkan termasuk dosennya. mereka dengan gampang dan mudah berbuat seperti itu tanpa memperhatikan perasaan dosen itu pula, "Uang dapat berbuat apapun" pikir mereka, dan sebaliknya seorang mahasiswa dari golongan "ORPAS" ( Orang orang Pas- pas_an ), selalu berusaha, berkeinginan menjadi mahasiswa yang baik, berprestasi dan tentunya mahasiswa yang sukses.
Kenapa mahasiswa - mahasiswa ORKAY itu tidak punya keinginan yang lebih dibandingkan dengan mahasiswa - mahasiswa ORPAS? Dari segi penunjang, financial, kondisi dan keadaan pun mereka sudah tidak bisa disebut layak lagi melainkan amat LAYAK !!!
Sekarang ini juga dalam mata masyarakat menilai bahwa kebanyakan mahasiswa adalah suatu yang melenceng dari makna mahasiswa itu sendiri, tugas mereka yang seharusnya belajar, mengkaji, menggali, memahami dan menganalisis pelajaran - pelajaran itu malahan banyak melakukan tindakan anarkis, merusak kepentingan umum, meresahkan masyarakat dan melakukan hal- hal yang tak sesuai dengan arti mahasiswa itu sendiri.
Mungkin seiring banyaknya mahasiswa yang seperti itu, semakin banyak pula mahasiswa yang lebih peduli terhadap keadaan - keadaan masyarakat, yang lebih menjadi panutan dan contoh di mata masyarakat.
Ya. . . seandainya semua mahasiswa di negara ini sesuai dengan tulisan yang saya cetak tebal dan miring.
Selalu tingkatkan keinginan, motivasi, kemampuan, keterbukaan, kejernihan dalam berpikir karena itu merupakan aspek - aspek penting yang harus dimiliki seorang mahasiswa.
Segala sesuatu memang membutuhkan perjuangan, jangan menyerah ketika halangan dan rintangan datang menghadang, jangan jadikan itu sebagai pagar pemisah antara kita dengan cita - cita, keberhasilan dan kesuksesan yang telah menanti di depan mata.
'Be Nice Students For This World'
Apalagi untuk kita sebagai seorang mahasiswa, harus selalu punya keinginan untuk menggapai dan memperjuangkan sesuatu yang tinggi, selalu berpikiran intelektual, kritis, dinamis, terbuka dan universal.
Keinginan saja tak cukup, butuh kemampuan, kelakuan, perbuatan, kesinergisan, dan kesosialisasian yang baik.
Makin banyak mahasiswa - mahasiswa yang berkepribadian dan berkelakuan semakin baik, namun semakin banyak pula mahasiswa - mahasiswa yang sikapnya bertolak belakang dari yang tersirat diatas,
Saat ini banyak seorang anak mahasiswa yang berkuliah hanya karena mementingkan kegengsiannya, mereka hanya ingin di cap seorang yang "MAHA", tetapi kelakuan dan sifat jauh diluar dari bisa disebut "MAHA". . .
Datang kuliah hanya cukup untuk absen kemudian kembali jajan menuju kantin, bermain ataupun kembali pulang.
Mereka tak pernah memikirkan betapa usaha yang dilakukan oleh orang tua mereka amat sangatlah berat, mungkin bagi keluarga seorang mahasiswa yang tergolong masyarakat menengah keatas, masalah ekonomi tak pernah menjadi suatu yang amat diperdebatkan dalam keluarga dan malahan saya pikir sama sekali bukan suatu masalah. . .
Tapi coba kita melihat dan meninjau bagi seorang mahasiswa dari keluarga yang termasuk golongan masyarakat kebawah, orang tuanya akan berjuang mati - matian tuk menyekolahkan dan mengkuliahkan anaknya, kadang - kadang yang terjadi si anak itu juga akhirnya ikut tuk berjuang dan berusaha dengan bekerja paruh waktu ( part time ), dan akhirnya dalam pembelajarannya dia hampir selalu tertinggal, , ,
Dalam kenyataannya dan yang kini banyak terjadi justru mereka mahasiswa yang termasuk dari golongan "ORKAY" ( Orang - orang Kaya ) malahan menyepelekan suatu kuliah baik terhadap pelajarannya, bahkan termasuk dosennya. mereka dengan gampang dan mudah berbuat seperti itu tanpa memperhatikan perasaan dosen itu pula, "Uang dapat berbuat apapun" pikir mereka, dan sebaliknya seorang mahasiswa dari golongan "ORPAS" ( Orang orang Pas- pas_an ), selalu berusaha, berkeinginan menjadi mahasiswa yang baik, berprestasi dan tentunya mahasiswa yang sukses.
Kenapa mahasiswa - mahasiswa ORKAY itu tidak punya keinginan yang lebih dibandingkan dengan mahasiswa - mahasiswa ORPAS? Dari segi penunjang, financial, kondisi dan keadaan pun mereka sudah tidak bisa disebut layak lagi melainkan amat LAYAK !!!
Sekarang ini juga dalam mata masyarakat menilai bahwa kebanyakan mahasiswa adalah suatu yang melenceng dari makna mahasiswa itu sendiri, tugas mereka yang seharusnya belajar, mengkaji, menggali, memahami dan menganalisis pelajaran - pelajaran itu malahan banyak melakukan tindakan anarkis, merusak kepentingan umum, meresahkan masyarakat dan melakukan hal- hal yang tak sesuai dengan arti mahasiswa itu sendiri.
Mungkin seiring banyaknya mahasiswa yang seperti itu, semakin banyak pula mahasiswa yang lebih peduli terhadap keadaan - keadaan masyarakat, yang lebih menjadi panutan dan contoh di mata masyarakat.
Ya. . . seandainya semua mahasiswa di negara ini sesuai dengan tulisan yang saya cetak tebal dan miring.
Selalu tingkatkan keinginan, motivasi, kemampuan, keterbukaan, kejernihan dalam berpikir karena itu merupakan aspek - aspek penting yang harus dimiliki seorang mahasiswa.
Segala sesuatu memang membutuhkan perjuangan, jangan menyerah ketika halangan dan rintangan datang menghadang, jangan jadikan itu sebagai pagar pemisah antara kita dengan cita - cita, keberhasilan dan kesuksesan yang telah menanti di depan mata.
'Be Nice Students For This World'
